Taman Wisata Alam Gunung Selok

TWA Gunung Selok ditetapkan sebagai kawasan taman wisata alam berdasarkan Surat Keputusan M e n t e r i P e r t a n i a n N o . 599/Kpts/Um/10/1975 tanggal 9 Oktober 1975, seluas 126,20 Ha. Luas kawasan ini setelah ditata batas pada tahun 2009 menjadi 116,19 Ha.

Keadaan Fisik Kawasan
TWA Gunung Selok termasuk dalam wilayah administrasi pemerintahan D e s a K a r a n g b e n d a , K e c a m a t a n Adipala, Kabupaten Cilacap. Taman wisata alam ini berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Fergusson mempunyai tipe iklim C dengan hawa sedang sampai agak panas. Suhu harian berkisar antara 18O-28O C, kelembaban rata-rata 30% sedangkan curah hujan rata-rata 546 mm/tahun.

Potensi flora
TWA Gunung Selok mempunyai hutan dengan jenis-jenis seperti Akasia (Acacia auriculiformis), Sonokeling (Dalbergia latifolia), Arang-arang (Diospyros sp.) dan Mahoni (Swietenia mahagoni).

Fauna
Keragaman fauna yang ada antara lain Monyet Ekor Panjang (Macaca fa s c i c u l a r i s ) , Ke p o d a n g ( O r i o l u s c h i n e n s i s ) , Ku t i l a n g ( P y c n o n o t u s aurigaster), Trocokan (Pycnonotus goaivier), Kuntul (Egretta sp.), Derkuku (Streptopelia chinensis), Gelatik (Padda oryzivora) dan Ayam Hutan (Gallus sp.).

Potensi/Obyek Wisata Lainnya
Di dalam kawasan TWA Gunung S e l o k te rd a p at te m p at - te m p at keramat dan unik seperti Padepokan Jambe Pitu, Padepokan Jambe Lima, Padepokan Kaendran dan gua-gua alam, antara lain Gua Nagaraja, Gua Rahayu, Gua Lawa dan Gua Putih. Pada malam Selasa Kliwon, malam Jumat Kliwon dan 1 Sura, TWA Gunung Selok banyak didatangi pengunjung untuk tujuan berziarah.

Padepokan Jambe Pitu
Padepokan ini banyak di kunjungi peziarah dan dianggap sangat keramat karena terdapat 3 petilasan Sang Hyang Wisnu Murti dan 2 pusakanya yaitu Kembang Wijayakusuma dan Cakra Baskara.

Padepokan Jambe Lima
M e n u r u t l e ge n d a m a sya ra kat setempat padepokan ini dahulu m e r u p a k a n m a r k a s p e n d e k a r - pendekar sakti pengawal bunga keramat Wijayakusuma yang menjadi lambang kebesaran raja-raja Jawa di masa lampau. Untuk mendapatkan bunga tersebut harus seijin ketua pengawal yang bernama Kyai Jambe Lima.

Padepokan Kaendran
Konon, Kaendran adalah petilasan Prabu Bawana Keling, raja Kerajaan Keling. Nama Kaendran diambil dari kata kanendran yang artinya tertidur, karena sang Prabu meninggal dalam keadaan seperti layaknya orang tidur.

Aksesibilitas
Untuk mencapai TWA Gunung Selok dapat melalui 2 rute, yaitu :
- Semarang-Kroya-lokasi (+ 235 km)
- Semarang-Purwokerto-Maos-lokasi (+ 245 km)


Aktivitas Dalam Kawasan